Hot Todays

4.2.19

Pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak ada yang bisa Diskusi Dengan Baik By Budaz Ramadlan

Budaz Ramadlan ::: Pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak ada yang bisa Diskusi Dengan Baik By Budaz Ramadlan
Judul postingan saya ini sepertinya kepanjangan ya?
Tapi tidak apa apa, memang disengaja agar langsung ngena kepada yang saya maksudkan, soalnya kalau pendek kadang ada orang yang salah paham.
Saya mulai tadi malam ngajak diskusi dengan baik para pendukung jokowi-ma'ruf yang banyak komentar asal komentar dan tidak lupa main asal hina dan mencaci maki, sampai tidak tidur semalaman sampai sekarang gara gara kabelet debat dengan mereka. ternyata mereka hanya bisa mencaci maki saja, tidak ada yang bisa diskusi dengan akal sehat, jelas saja kalau Rocky Gerung dimusuhi dan pantaslah kalau rocky gerung memang dianggap sangat bahaya, karena rocky gerung menggunakan akal sehat sebagai landasan diskusinya.

Baca juga: Ma'ruf Amin Bukanlah Perwakilan NU atau Santri CR Bulan Ramadlan

Cocok sekali kalau juru bicara adalah ngabalin, asli sok pintar tapi bicaranya penuh dengan kemarahan dan kebencian, sama sekali tak terlihat debat secara sehat berlandaskan akal sehat dan ilmu.

20.1.19

Ma'ruf Amin Bukanlah Perwakilan NU atau Santri CR Bulan Ramadlan

Budaz Ramadlan ::: Ma'ruf Amin Bukanlah Perwakilan NU atau Santri CR Bulan Ramadlan
Membahas mengenai politik banyak juga orang orang keblinger yang sok mengatakan kalau santri harus pilih Ma'ruf Amin dan bukan NU kalau tidak pilih Ma'ruf Amin. ini adalah kalimat dari orang paling bodoh dalam 3 alam dan kalimat terbodoh dalam kehidupan.

Saya mengatakan begitu ada banyak dasarnya.
1. NU bukanlah partai politik dan juga tidak berpolitik.
2. NU tidak pernah mengeluarkan mandat dengan persetujuan semua ulama NU untuk mengirimkan ma'ruf amin ke pertarungan pilpres 2019
3. Ma'ruf amin meminta sendiri kepada Jokowi untuk menjadi wakilnya dan mengancam warga nu tidak akan mendukung Jokowi jika Ma'ruf tidak mendampingi Jokowi. (Lihat pernyataan Mahfud MD).
4. Santri itu status jelas bukan partai politik. jadi tidak bisa dikatakan kalau tidak mendukung ma'ruf amin bukan santri.
5. Ma'ruf Amin tidak bisa mewakili semua santri bahkan 20% santri saja tidak bisa karena ulamanya saja tidak sampai separuh yang mendukung Jokowi-ma'ruf.
6. Guru saya juga tidak sependapat dengan Ma'ruf amin yang mendampingi Jokowi.
7. Banyak Tokoh Islam dan Ulama yang sudah jelas kompeten dalam agama tidak mendukung Jokowi-ma'ruf.
8. dan masih banyak yang lain.

Inilah dasar dasar saya sehingga saya berani mengatakan bahwasanya ma'ruf amin bukanlah perwakilan islam, bukanlah perwakilan santri dan juga bukanlah perwakilan NU. Hoax yang mengatakan begitu.

Gambar Bulan Ramadlan Terkait Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Budaz Ramadlan ::: Gambar Bulan Ramadlan Terkait Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Artikel mengenai Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang diposting di blog Jaib Najhan banyak dicopy paste sejak tahun 2012 sampai sekarang masih saja tetap banyak yang copy paste. jika copy paste tidak benar benar pas masih ada yang diedit dan juga memberikan backlink tentunya tidak begitu membahayakan dan tidak merugikan blog Jaib Najhan, namun hal ini malah kebalikannya, sudah copy paste 100% persis dan ditambah masih tidak memberikan backlink, sangat kurang ajar yang melakukan itu dan tidak punya sopan santun dan juga tidak punya malu.

Artikel Blog Jaib Najhan dengan judul "Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja)" mulai tahun 2012 menempati urutan pertama di Search Google dan pada akhir tahun 2018 posisinya turun menjadi nomor 2 gara gara terlalu banyak yang copy paste dan yang paling menonjol dilakukan oleh website sekolah yaitu SMK Walisongo 2 Depok. saya juga sudah komentar dan juga kirim email namun sampai saat ini masih belum ada respon.

Saya mencoba mendongkrak postingan Blog Jaib Najhan dengan judul "Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja)". saya buat banyak pembahasan terkait Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan biasanya yang gabungkan dengan kalimat "Bulan Ramadlan" dan saya tidak menyangka ternyata saat saya cek lihat gambar dengan keyword "Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jamaah" google mengkaitkannya dengan keyword "Bulan Ramadlan". Keren...... senang rasanya dan sedikit ada rasa bangga di hati, karena menurut saya hal ini menunjukkan aroma keberhasilan saya dalam usaha mendongkrak postingan postingan saya yang berkaitan dengan pembahasan "Ahlus Sunnah Wal Jamaah" dan juga pembahasan yang terkait "Bulan Ramadlan".

Untuk memperkuat keterkaitan yang sudah diberikan google maka kali ini saya akan menambahkan gambar gambar di postingan saya ini. dan sobat netter dan blogger bisa cek di search google gambar menggunakan keyword "Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jamaah" lalu lihat keyword terkaitnya, apakah disitu keyword "Bulan Ramadlan" masih dikaitkan oleh google?
Silahkan dicek dan ini gambar gambar terkait Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan Bulan Ramadlan:






Mudah mudahan saja gambar gambar diatas bisa memperkuat keyword Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jamaah Terkait dengan keyword Bulan Ramadlan aamiin...dan sekian dari saya dan terima kasih atas kunjungan anda.

Budaz Ramadlan Mencoba Mendapatkan Sitelink Google

Budaz Ramadlan ::: Budaz Ramadlan Mencoba Mendapatkan Sitelink Google
Banyak juga blog saya sebelumnya yang kehilangan sitelink google gara gara tidak update pada waktu yang lama dan sekarang ini saya mencoba untuk memiliki sitelink google lagi. dan tulisan saya ini termasuk salah satu curhat dan sekaligus usaha saya untuk mendapatkan sitelink google.

Apa hubungannya tulisan ini dengan sitelink google?

Ada bro, yang terutama yaitu menjelaskan "Sitelink Google" sendiri bisa memancing google untuk memberikan sitelink dan ini sudah saya praktekkan dan sudah terbukti di beberapa blog saya sebelumnya yang sudah pernah mendapatkan sitelink google.

Ada cara cara khusus untuk mendapatkan sitelink google?

Ada bro, diantaranya kalau menulis artikel jangan asal asalan dan jangan main copy paste, lebih baik curhat daripada copy paste, karena google memang tidak suka dengan copy paste.
Selain cara ini akan saya jelaskan lebih panjang nanti bro, kalau saat ini jangan panjang panjang dulu karena saya menargetkan blog ini memiliki banyak artikel dalam waktu dekat ini, jadi untuk saat ini sekian dulu artikel pancingan saya buat google yang membahas sitelink google. dan untuk anda yang sudah baca tulisan saya ini saya ucapkan terima kasih banyak dan jangan segan untuk berkunjung kembali.

31.12.18

Baru Gambar Cewek Cantik CR Bulan Ramadlan

Budaz Ramadlan ::: Baru Gambar Cewek Cantik CR Bulan Ramadlan
Mulai malas banget rasa mau ngapain, soalnya sekarang ini malam terakhir tahun 2018.
Daripada suntuk sendirian ini saya arsipkan gambar cewek cewek cantik saja.
Sekalian nanti bisa dijadikan gambar Tumbnail postingan blog hehe..


Kira kira yang lihat foto foto diatas tidak terangsang ya?
Jangan sampai ya bro...
Kalau lihat gambar seperti ini saja sudah terangsang bagaimana kalau sampai nonton video seks yang yang ekstra hot seperti permainan seks bule yang di film film hollywood itu?!
Untungnya sekarang ini sudah susah juga untuk lihat film bokep seperti itu, bahkan film film pnedeknya saja sudah tidak pernah saya jumpai. leh, kok malah ngelantur nulisnya, oke deh, sekian dari saya, harap jangan nafsu lihatnya ya...

Sekarang Saja Bagaimana Dampaknya Ma'ruf Amin Buat NU CR Bulan Ramadlan

Budaz Ramadlan ::: Sekarang Saja Bagaimana Dampaknya Ma'ruf Amin Buat NU CR Bulan Ramadlan
Apakah diantara kalian yang termasuk warga NU ada yang bisa bicara jujur bagaimana dampaknya dan apa manfaatnya ma'ruf amin menjadi pendamping Jokowi?

Lalu bagaimana kesannya ummat islam terhadap Ma'ruf amin sekarang ini?
Apalagi semenjak ma'ruf mengucapkan selamat natal.

Apakah ada yang bisa bicara jujur?
Yuk bicara jujur dan buang dulu demi demi yang pada dasarnya hanyalah untuk kepentingan perorangan, karena NU sampai sekarang itu hittah dan tidak bisa dikaitkan dengan politik, walau faktanya.....(anda yang jadi pengurus NU pasti sudah paham apa isi titik setelah kalimat "Faktanya").

27.12.18

Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Versi Budaz Ramadlan

Budaz Ramadlan :::  Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Versi Budaz Ramadlan
Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah atau Definisi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah ialah penjelasan secara lengkap mengenai Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, atau jawaban yang bisa menjawab pertanyaan apa itu Ahlus Sunnah Wal Jama'ah atau siapa itu Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

Jika ini yang dimaksud Ahlus Sunnah Wal Jama'ah maka tulisan saya ini bukanlah tulisan Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah atau Definisi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, karena tidaklah mungkin bisa menjelaskan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah secara lengkap pada 1 postingan saja, tapi saya disini hanya mencoba menjelaskan secara garis besar saja bagaimana sebenarnya Ahlus Sunnah Wal Jama'ah itu.

Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Menurut NU

 Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Secara Ijaz

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Secara singkat ialah siapapun yang berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Hadits dan juga kepada Atsar dan Qaul Ulama yang memang kompeten dalam ilmu islam dan amaliah islamiah.

Dan sebenarnya kedua penjelasan diatas tidaklah bertentangan, sekarang yang perlu diperhatikan ialah bagaimana pengamalannya, bukan hanya uraiannya.
Dan sekian dari saya, semoga tulisan Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Versi Budaz Ramadlan ini bermanfaat.

Baca juga penjelasan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang lebih lengkap di:
https://jaibnajhan.blogspot.com/2012/12/pengertian-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html
Dan juga di artikel berikut:
https://komentarbulanramadlan.blogspot.com/2018/12/definisi-ahlus-sunnah-wal-jamaah-secara.html

Terima Kasih atas kunjungan anda dan mohon sebarkan link postingan saya ini kepada semua orang yang anda kenal.

11.11.18

Kepemimpinan Jokowi Dalam Islam Versi Budaaz Ramadlan

Budaaz Ramadlan :: Kepemimpinan Jokowi Dalam Islam Versi Budaaz Ramadlan
Kalau kita lihat Jokowi dengan ilmu islam apakah jokowi sudah sesuai dengan kriteria islam?
Oke, mari kita lihat qaul jumhur kriteria pemimpin dalam islam

يجب أن يكون الإمام بالغاً، عاقلاً، راشداً، مميزاً،Wajib Pemimpin itu sudah baligh, beraqal, memberi petunjuk dan istimewa.

Kalau melihat qaul diatas secara mendalam maka jokowi hanya memenuhi 1 kriteria yaitu (بالغاً).
Jadi dengan kriteria yang sudah dibulatkan jokowi hanya memenuhi 1 kriteria saja, dan jika begini keadaannya apa ia kita yang beragama islam boleh mendukung Jokowi?
Namun yang pasti saya melihat ummat islam sangat banyak yang memilih ganti presiden bahkan di daerahku yang menggunakan kaos 2019 Ganti Presiden sangat banyak, padahal mereka beli sendiri, dan tidak ada yang mengomandoi mereka. dan sangat aneh jika  gerakan 2019 Ganti Presiden dikatakan gerakan politik karena gerakan 2019 Ganti Presiden itu adalah gerakan kekecewaan masyarakat kepada pemerintah.

Saya rasa dua alasan ini sudah cukup kuat untuk tidak mendukung Jokowi.
Kalau bagi saya begitu, siapapun lawannya harus ganti presiden.

Kiriman Abdurrohman WhatsApp pada tanggal 29-10-2018

Politik Sontoloyo, Rezim Sontoloyo_Budaaz Ramadlan

Budaaz Ramadlan :: Politik Sontoloyo, Rezim Sontoloyo_Budaaz Ramadlan
Sekarang sebenarnya saya lebih jarang untuk menulis di blog, saya sekarang ini lebih banyak WhatsApp atau buka Youtube, soalnya mau menulis panjang lebar sudah tidak punya banyak waktu, dan sekarang saya mencoba membahas mengenai Sontoloyo yang saat ramai dibicarakan, bahkan ada juga videonya yang sangat lucu, coba anda lihat videonya disini: rezim sontoloyo puisi terbaru dari perwakilan rakyat indonesia fadli zon Bulan Ramadlan 360p

Benaran sangat lucu, coba dilihat saja, dan menurut saya kadang kita harus bawa politik ke hiburan dan lucu lucuan saja agar kita tidak marah-marah terus. monggo dilihat saja dulu dan bagaimana pendapat anda?.

Baca juga:  Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Versi Budaz Ramadlan
Dan terima kasih atas kunjungan anda.

20.2.12

WAQAF DAN IBTIDA LENGKAP

WAQAF DAN IBTIDA' _ CARA BACA LENGKAP

Perlu kita mengenal istilah-istilah terkait dengan membaca Al-Qur’an dan menghentikan bacaan sebagai berikut :

1. Iftitah [ اِفْتِتَاح ] adalah pembukaan dalam bacaan Al-Qur’an yang diawali dengan membaca isti’adzah, basmalah, lalu diteruskan dengan membaca ayat.

2. Waqaf [ وَقَفْ ] adalah menghentikan bacaan atau suara sejenak pada akhir suku kata untuk mengambil nafas dengan maksud kendak melanjutkan bacaan pada ayat berikutnya.

3. Ibtida’ [ اِبْتِدَاء ] adalah memulai bacaan kembali sesudah waqaf dari awal suku kata pada ayat berikutnya.

4. Qatha’ [ قَطَعْ ] adalah mengakhiri bacaan Al-Qur’an dengan memotong bacaan sama sekali. Dan apabila hendak membuka bacaan kembali sesudah melakukan qatha’, disunahkan membaca isti’adzah lagi.

Perhatian contoh berikut ini :

اَعُـوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الـرَّجِـيْمِ - بِسْـــمِ اللهِ الـرَّحْـمَنِ الـرَّحِـيْمِ

1.قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ 2. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ 3. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ 4 . وَمِنْ شَرِّالنَّـفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ 5. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ .

PEMBAGIAN WAQAF

1. WAQAF IKHTIBARI (menguji atau mencoba). Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan untuk menguji qari’ atau menjelaskan agar diketahui cara waqaf dan ibtida’ yang sebenarnya. Waqaf ini dibolehkan hanya dalam proses belajar mengajar, yang sebenarnya tidak boleh waqaf menurut kaidah ilmu tajwid.

2. WAQAF IDHTHIRARI (terpaksa). Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan dalam keadaan terpaksa, mungkin karena kehabisan nafas, batuk atau bersin dan lain sebagainya. Apabila terjadi waqaf ini, hendaklah mengulang dari kata tempat berhenti atau kata sebelumya yang tidak merusak arti yang dimaksud oleh ayat.

3. WAQAF INTIZHARI (menunggu). Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang diperselisihkan oleh ulama’ qiraat antara boleh dan tidak boleh waqaf. Untuk menghormati perbedaan pendapat itu, sambil menunggu adanya kesepakatan, sebaiknya waqaf pada kata itu, kemudian diulangi dari kata sebelumnya yang tidak merusak arti yang dimaksud oleh ayat, dan diteruskan samapi tanda waqaf berikuitnya. Dengan demikian terwakili dua pendapat yang berbeda itu.

4. WAQAF IKHTIARI (pilihan). Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang dipilih, disengaja dan direncanakan, bukan karena ada sebab-sebab lain.

WAQAF IKHTIARI ADA EMPAT

1. WAQAF TAM (sempurna). Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang sudah sempurna, baik menurut tata bahasa maupun arti. Pada umumnya terdapat pada akhir ayat dan di akhir keterangan, cerita atau kisah. Dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan ayat berikutnya. Seperti waqaf pada الْمُفْلِحُوْنَ dalam ayat berikut :

اُولئِكَ عَلَى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ لا وَاُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ [ البقرة : 5]

- Waqaf Tam bisa terjadi sebelum habisnya ayat, seperti waqaf pada kata اَذِلَّةٍ dalam ayat :

قَالَتْ اِنَّ الْمُلُوْكَ اِذَا دَخَلُوْا قَرْيَةً اَفْسَدُوْهَاوَجَعَلُوا اَعِزَّةَ اَهْلِهَا اَذِلَّةٍ وقف وِكَذَالِكَ يَفْعَلُوْنَ [ النمل : 34 ]

- Waqaf Tam terkadang terjadi pada pertengahan ayat, seperti waqaf pada kata اِذْ جَاءَ نِيْ dalam ayat :

لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَاِذْ جَاءَ نِيْ وقف وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلإِنْسَانِ خَذُوْلاً [الفرقان :29]

- Dan waqaf Tam dapat terjadi pula sesudah habis ayat tambah sedikit, seperti waqaf pada kata وَبِاللَّيْلِ dalam ayat :

وَاِنَّكُمْ لَتَمُرُّوْنَ عَلَيْهِمْ مُصْبِحِيْنَ☼ وَبِاللَّيْلْ وقف اَفَلاَ تَعْقِلُوْنَ [ الصفات : 137 - 138]

2. WAQAF KAFI (cukup). Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang menurut tata bahasa sudah dianggap cukup, tetapi dari segi arti, cerita atau kisah masih ada kaitannya dengan ayat berikutnya. Seperti waqaf pada ☼يُوْقِنُوْنَ dalam ayat berikut :

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَا اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ج وَبِالأَخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ ☼ اُولئِكَ عَلَى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ لا وَاُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ☼ [ البقرة : 4 – 5 ]

3. WAQAF HASAN (baik). Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang sudah dianggap baik menurut tata bahasa, tetapi masih ada kaitan dengan ayat berikutnya, baik dari segi arti maupun tata bahasa. Seperti waqaf pada ☼ الْعَالَمِـيْنَ dalam ayat berikut :

اَلْحَمْـدُ للهِ رَبِّ الْعَـالَمِـيْنَ☼ اَلرَّحْمـنِ الرَّحِيْـمِ ☼ مَـالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ☼

4. WAQAF QABIH (buruk). Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang menurut tata bahasa tergolong buruk dan bahkan merusak arti atau maksud dari makna ayat yang sebenarnya. Seperti waqaf pada ☼ لِلْمُصَلِّيْنَ dalam ayat berikut :

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ ☼ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلاَ تِهِمْ سَاهُوْنَ ☼

Waqaf pada ☼ لِلْمُصَلِّيْنَ akan merusak arti atau maksud ayat. Maksud dari ayat adalah : “Neraka itu untuk orang-orang yang melalaikan shalat” Ketika waqaf pada ☼ لِلْمُصَلِّيْنَ , maka maksud ayat lalu berubah menjadi :
“Neraka itu untuk orang-orang yang mengerjakan shalat"

CARA BERWAQAF
Waqaf dalam membaca Al-Qur’an dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut, yaitu :

1. Akhir suku kata dimatikan dalam bacaan apabila berharakat fathah, kasrah, dhammah, kasratain atau dhammatain [ ـَ ـِ ـُ ـٌ ـٍ ] Contoh :

سَقَرْ☼ = سَقَرَ ☼ نُذُرْ ☼ = نُذُرِ ☼ اَحْسَنْ ☼ = اَحْسَنُ ☼ تَخَوُّفْ = ☼ تَخَوُّفٍ ☼ اَشِرْ ☼ = اَسِرٌ☼

2. Akhir suku kata dimatikan [ ـْ ]dalam bacaan apabila berharakat : Fathah, kasrah atau dammah yang sebelumnya ada Alif [ا ـَ ـِ ـُ ] seperti :

☼ الْحِسَابَ ☼ الْحِسَابِ ☼ الْحِسَابُ dibaca ☼ الحِسَا بْ

خَطَايَايْ dibaca ☼ خَطَايَايَ ☼ ـ اِيَّايْ dibaca ☼ اِيَّايَ☼

- Fathah sebelumnya ada Wa [ وْ ـَ ] seperti : ☼ يُنْصَرُوْنَ dibaca ☼ يُنْصَرُوْنْ

- Fathah, kasrah atau dhammah sebelumnya ada Ya’ mati,[يْ ـُ ـِ ـَ ] , seperti : ☼ اَلْحَلِيْمَ ☼ اَلْحَلِيْمِ ☼ اَلْحَلِيْمُ dibaca ☼ اَلْحَلِيْمْ

- Dhammatain atau kasratain sebelumnya ada Ya’mati, [يْ ـٌ ـٍ ] seperti : ☼ حَلِيْمٌ ☼ حَلِيْمٍ dibaca ☼ حَلِيْمْ

- Dhammatain atau kasratain sebelumnya ada Waw mati [وْ ـٌ ـٍ ] seperti : ☼ غَفُوْرٌ ☼ غَفُوْرٍ dibaca = ☼ غَفُوْرْ

3. Akhir suku kata berharakat fathatain dan sesudahnya ada huruf Alif [ـً ا] dibaca fathah [ـَ ا], seperti : ☼حَكِيْمًا dibaca = ☼ حَكِيْمَا

- atau akhir suku kata terdiri dari huruf Hamzah berharakat fathatainn [ءً] dibaca fathah [ءَ] , seperti : ☼ مَاءً dibaca = ☼ مَائَا

- atau akhir suku kata terdiri dari Alif maqshurah dan sebelumnya berharakat fathatain [ ـً ى ] dibaca fathah [ ـَ ى], seperti : ☼ مُسَمًّى dibaca = ☼ مُسَمَّى

4. Akhir suku kata terdiri dari Ta’ Marbuthah [ ـة ـ ة ] dimatikan dan bunyinya berubah menjadi bunyi Ha’ [ ـهْ ـ هْ ] , seperti :

حَامِيَهْ☼ dibaca = حَامِيَةٌ ☼ ـ بَرَرَهْ dibaca = ☼ بَرَرَةٍ ☼

5. Akhir suku kata yang terdiri dari huruf Ha’ berharakat kasrah atau dhammah [ ـهِ ـ ـهُ ] dimatikan [ ـهْ ـ ـهْ ] , seperti :

صَا حِبَتِهْ ☼ =dibaca صَاحِبَتِهِ ☼ـ رَسُوْلُهْ☼ dibaca = رَسُوْلَهُ☼

6. Akhir suku kata terdiri dari huruf Mad atau huruf mati, dibaca apa adanya tanpa ada perubahan, seperti :

☼ اَقْفَالُهَا tetap dibaca ☼ اَقْفَالُهَا - ☼ جَنَّاتِيْ tetap dibaca ☼ جَنَّاتِيْ ☼ فَسَقُوْا tetap dibaca ☼ فَسَقُوْا - ☼ لَيَطْغَى tetap dibaca ☼ لَيَطْغَى ☼ عَلَيْهِمْ tetap dibaca ☼ عَلَيْهِمْ - ☼ يُوْلَدْ tetap dibaca ☼ يُوْلَدْ

7. Akhir suku kata terdiri dari huruf hidup, sedangkan sebelumnya terdapat huruf mati seperti dalam kurung [ ـْ ـَ / ـْ ـِ / ـْ ـُ ]maka huruf akhir suku kata itu dimaitkan seperti dalam kurung [ ـْ ـْ / ـْ ـْ / ـْ ـْ ] sehingga ada dua huruf mati. Cara mewaqafkan, cukup sekedar bunyi akhir suku kata itu didengar sendiri atau oleh orang yang berdekatan sebagai isyarat bahwa ada huruf mati, sehingga waqaf seperti ini disebut “waqaf isyarat”. Contoh :

وَالْعَصْرْ☼ dibaca وَالْعَصْرِ ☼ ـ وَالأَمْـرْ☼ dibaca وَالأَمْـرُ☼

8. Akhir suku kata bertasydid dimatikan tanpa menghilangkan fungsi tasydidnya, seperti : ☼ مِنْـهُنَّ dibaca ☼ ـ مِنْـهُنّْ ☼خلَقَهُنَّ dibaca ☼ خَلَقَهُنّْ

9.Hamzah di akhir kata yang ditulis di atas waw [ ؤ ] dimatikan bila waqaf, dan dibaca pendek bila washal, seperti :

QS.An-Nahl [16] : 48 -Tulisan  - يَـتَـفَـيَّـؤُا bila Waqaf ☼ يَـتَـفَـيَّـأْ - dan bila Washal dibaca يَـتَـفَـيَـؤُا ظِلاَلُهُ

QS.Al-Furqan [26] : 77 -Tulisan  - يَـعْـبَــؤُا bila Waqaf dibaca ☼ يَـعْـبَـأْ - dan bila Washal dibaca يَـعْـبَـؤُا بِـكُمْ

Demikian pula dalam QS.Yusuf [12] : 84 تَـفْـتَـؤُا , - dalam QS. Thaha [20] : 18 اَتَـوَكَّـؤُا ,- dan dalam QS. An-Nur [24] : 8  يَـدْرَؤُا

10.Hamzah di akhir kata yang ditulis di atas waw [ ؤ ] bila waqaf dimatikan sesudah membaca panjang huruf sebelumnya, dan bila washal hamzah dibaca pendek seperti :

QS. Asy-Syu'araa' : [26} :197 -Tulisan - عُـلَـمـؤُا bila Waqaf dibaca ☼عُـلَـمَـاءْ - dan bila Washal dibaca عُـلَـمـؤُا بَنِيْ اِسْرَائِيْلَ

Demikian pula dalam QS.Fathir [35] : 28 عُـلَـمـؤُا ,- QS. Ibrahim : [14] : 21 ,- dan Al-Mu’min [40] : 47  الضُّـعَـفـؤُا ,- QS.Yunus [10] : 28  شُـرَكـؤُا ,- QS.Ar-Ruum [30] :13  شُـفَـعــؤُا

TANDA-TANDA WAQAF
1. م WAQAF LAZIM [وَقَفْ لاَزِمْ] Tanda mesti berhenti.
2. لا LA WAQFA [ لاَ وَقْفَ ] Tanda tidak boleh berhenti.
1. ط WAQAF MUTHLAQ [ وَقَفْ مُطْلَقْ ] Tanda sempurna berhenti.
2. ج WAQAF JAIZ [ وَقَفْ جَائِزْ ] Tanda boleh berhenti dan boleh terus.
3. ز WAQAF MUJAWWAZ [ مُجَوَّزْ ]Tanda boleh berhenti, terus lebih baik.
4. ص WAQAF MURAKH-KHASH [ وَقَفْ مُرَخَّصْ ] Tanda diringankan (di bolehkan) berhenti karena mempunyai nafas pendek, terus lebih baik.
5. قف WAQAF MUSTAHAB [وَقَفْ مُسْتَحَبْ ]. Tanda berhenti lebih baik, tidak salah kalau terus.
6. قلى WAQAF AULA [وَقَفْ اَوْلَى]. Tanda berhenti lebih baik.
7. ق QILA WAQAF [ قِيْلَ وَقَفْ ] Sebagian pendapat, tanda boleh berhenti.
8. صلى WASHAL AULA [وَصَلْ اَوْلَى] Tanda terus lebih baik.
11.ك Kadza lika Muthabiq lima qablahu [كَذَالِكَ مُطَابِقٌ لِمَا قَبْلَهُ ]Tanda berhenti seperti tanda waqaf sebelumnya.
12. … ___… WAQAF MU’ANAQAH [ وَقَفْ مُعَانَقَةِ ]Tanda boleh berhenti pada salah satu titik tiga.
13. س/سكت SAKTAH [ سَكْتَةْ ]Tanda berhenti sejenak tanpa ambil nafas.

NB
1 Artikel ini bersumber dari Sumber Ilmu - Waqaf dan Ibtida'
 2. ada sedikit tambahan dalam bab waqaf isyarah/waqaf bil isyaroh.
a. jumhurul ulama' cara membacanya dengan 3 cara dan dari 3 cara RAUM lah yang paling utama